Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu Budha dan Islam di Indonesia
Banyak benda-benda peninggalan kerajaan-kerajaan yang sampai saat ini masih dapat kita
saksikan. Benda-benda peninggalan bersejarah tersebut sebagai bukti bagi kita bahwa nenek moyang telah menguasai teknologi yang tinggi. Mari kita pelajari sebagian dari benda-benda peninggalan bersejarah tersebut melalui kajian di bawah ini.
1. Candi
Candi Borobudur (Budha) |
Bangunan candi merupakan salah satu sumber sejarah. Bangunan candi merupakan bukti peninggalan kerajaan tertentu. Misalnya sumber sejarah yang menjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram Kuno seperti candi-candi pegunungan Dieng dan Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah bagian utara. Di Jawa Tengah bagian selatan juga ditemukan candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan Candi Sambi Sari.
2. Prasasti
Prasasti Yupa |
Prasasti tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari abad ke-5, yaitu peninggalan Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai dan peninggalan Raja Purnawarman dari Kerajaan
Tarumanegara. Isi prasasti sebagian besar mengagungkan keperkasaan raja.
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, di dekat muara sungai Cisadane Bogor. Prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri atas 4 baris syair. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman. Raja Purnawarman merupakan salah seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno.
3. Arca
Arca Prajnaparamita (Kediri) |
Arca atau patung biasanya terdapat dalam sebuah candi. Arca menjadi simbol telah bersatunya raja dengan dewa penitisnya. Patung dewa-dewa agama Hindu di antaranya Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ketiga dewa tersebut biasanya disebut Trimurti. Di dalam agama Budha dikenal adanya Arca Buddha. Arca Buddha biasanya sangat sederhana, tanpa hiasan, hanya memakai jubah.
4. Karya Sastra
Peninggalan bersejarah yang lain adalah karya sastra. Keberadaan Kerajaan Kediri diketahui dari hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah Kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Karya sastra tersebut menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari. Selain itu, ada Kitab Pararaton yang menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar
adalah mitos atau dongeng, tetapi dari Kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikelompokkan peninggalan pada masa Hindu dan Buddha. Berikut ini klasifikasi peninggalan pada masa Hindu dan Buddha.
Peninggalan pada Masa Hindu
Beberapa peninggalan sejarah yang bercorak agama Hindu diantaranya:
a. Candi Prambanan
a. Candi Prambanan
b. Candi Panataran
c. Candi Jago h. Arca Joko Dolog
d. Prasasti Ciaruteun
e. Prasasti Tugu
f. Prasasti Kebon Kopi
g. Arca Airlangga
i. Kitab Arjunawiwaha
j. Kitab Sutasoma
Peninggalan pada Masa Buddha
b. Candi Mendut
c. Candi Muara Takus
d. Prasasti Kedukan Bukit
e. Prasasti Talang Tuo
f. Prasasti Telaga Batu
g. Arca Buddha
Apakah di sekitar tempat tinggalmu terdapat peninggalan bersejarah Hindu-Buddha? Jika ada, kunjungilah tempat tersebut bersama teman-temanmu.Lalu catatlah mengenai bentuk dan asal usul peninggalan bersejarah tersebut!
B. Benda Peninggalan Bersejarah pada Masa Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman. Agama Islam disebarluaskan oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Perkembangan agama Islam diiringi dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut meninggalkan berbagai peninggalan sejarah.
1. Masjid
Masjid merupakan bangunan yang digunakan oleh umat Islam untuk beribadah. Setelah masuknya agama Islam di Indonesia, bangunan masjid banyak didirikan di Indonesia.
Masjid-masjid kuno di Indonesia memiliki ciri sebagai berikut.
- Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dan tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil misalnya 1, 3, atau 5. Biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut Mustaka.
- Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang. Masjid kuno biasanya dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan azan atau panggilan salat.
- Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Contoh masjid kuno adalah Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati di Cirebon, dan Masjid Kudus. Apakah di daerahmu terdapat bangunan masjid kuno? Kalau ada, apakah ciri-cirinya, sesuai dengan uraian dalam buku ini?
2. Makam
Makam merupakan tempat dikuburkannya orang yang telah meninggal dunia. Bagi umat beragama Islam, orang yang telah meninggal harus segera dikubur. Ciri-ciri makam kuno yang ada di Indonesia antara lain:
- Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.
- Makam terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan jirat atau kijing, nisannya juga terbuat dari batu.
- Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.
- Makam dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam lain atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).
- Di dekat makam biasanya dibangun masjid. Sehingga disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja.
3. Kesenian
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias masjid atau makam Islam berupa sulur tumbuh-tumbuhan. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan. Masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu. Tulisan Arab Melayu biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu.
Huruf Arab juga berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran dan gambar wayang.
Sedangkan seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Buddha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Bentuk seni sastra yang berkembang antara lain:
- Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam.
- Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton yang sering dianggap sebagai peristiwa sejarah. Contohnya Babad Tanah Jawi.
- Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf, contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang.
- Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan.
Bentuk kesenian yang lain adalah seni suara dan seni tari. Seni suara pengaruh tradisi Islam antara lain azan, qiraah, dan kasidah. Azan adalah seruan untuk mengajak orang melakukan salat. Qiraah merupakan seni baca Alquran secara indah. Sedangkan kasidah adalah nyanyian pujian kepada Tuhan. Perkembangan seni tari yang mengandung unsur Islam adalah Tari
Seudati dari Aceh.
Dlkutip dengan pengubahan dari "Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5 Penyusun Rusmawan dan Sri Wahyuni"
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar