Hidup Sekali Hiduplah
Yang Berarti
بسم
الله الرحمن الرحيم
Yang saya hormati Ustadz dan
Ustadzah TPA Al-Amin Brahu
Serta rekan-rekan peserta lomba
pidachild yang berbahagia.
Dan para hadirin wal hadirot rokhimakumulloh.
Assalamualikum Wr.Wb
Tanam pinang rapat-rapat
Agar puyuh tak dapat terbang
Jawablah salam dengan semangat
Assalamualikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabil alamin wabihi
nastain wa ala umuridunnya waddin
Washalatu wassalamu ala ashrafil
anbiya’ iwalmursalin
wa ala alihi wa ashabihi ajma’in
amma ba’du.,
Pertama
tama marilah kita senantiasa mencurahkan puja-puji serta rasa syukur kita
kehadirat Alloh swt, yang telah mencurahkan segala nikmatnya kepada kita semua.
Terutama nikmat iman dan Islam. Dan mudah-mudahan kita semua menjadi dan
termasuk dari golongan orang-orang yang pandai dalam bersyukur kepada Alloh swt.
Sholawat
beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Rosulullah Muhammad
saw, yang menjadi sebaik-baik suri tauladan bagi umatnya. Dan mudah-mudahan
kita semua termasuk umat yang akan mendapat syafa’at beliau di hari akhir
nanti. Amiin…
pada pagi hari ini
izinkanlah SAYA menyampaikan pidato singkat saya yang berjudul
Hidup
yang bermamfaat.
Kita semua mengerti bahwa kehidupan di dunia ini adalah desa tempat
berlalu dan akhirat adalah desa tempat tinggal yang abadi.
Oleh karena itu marilah kita selalu beramal yang shaleh agar kita bisa
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
اغتنم خمسا قبل خمس: شبابك قبل هرمك، وصحتك قبل سقمك، وغناك
قبل فقرك، وفراغك قبل شغلك، وحياتك قبل موتك.
Artinya:
Gunakanlah lima
kesempatan sebelum datang lima perkara, yaitu: masa mudamu sebelum masa tuamu;
masa sehatmu sebelum sakitmu dan masa kecukupanmu sebelum fakirmu, masa
kosongmu sebelum sibukmu dan masa hidupmu sebelum matimu.
Teman-teman
dan hadirin yang berbahagia
Setiap
masa di dunia ini pasti habis dan berakhir. Dan setiap yang hidup di dunia ini
pasti akan hancur dan segala sesuatu selain Allah akan musnah pula, demikian
juga semua kenikmatan di dunia ini akan mampus dan hangus.
Apakah
semua orang dari kita ini tidak berfikir tentang keadaannya? Dan mengingat akan
tempat kembalinya dan perpindahannya? Dengan begitu barangkali kita akan segera
kembali kepada Allah. Lalu kita akan berusaha untuk memperbaharui semangat kita
bertaubat kepada Allah, yang dengan taubat itu Allah akan menghapus dosa yang
telah kita lakukan.
Teman-teman
dan hadirin yang berbahagia
Banyak
sekali orang yang sudah lupa akan kematiannya! Berjalan melagak dengan pakaian
kesehatannya! Bersuka ria dengan kenikmatan afiatnya! Merasa bangga dengan
ketegaran dan kemudahannya, tiada terlintas sedikitpun adanya kelemahan dan
tiada terbayang sedikitpun kematian akan menimpa dirinya.
Banyak
dan banyak sekali orang yang telah tergelincir kakinya tanpa didahului rasa
sakit dan penyakit. Kematian datang kepadanya dengan secara mendadak, seperti
mendadaknya hewan buas menerkam mangsanya. Kematian merenggutnya tanpa
penundaan atau pengunduran. Itulah yang telah difirmankan oleh Allah dalam
Qur’an surat Qaaf ayat 19
وجاءت سكرة الموت بالحق ذلك ما كنت منه تحيد.
Artinya:
Dan datanglah
sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari
daripadanya.
Apabila
ia dari golongan orang-orang yang beriman dan taat, maka kematian adalah
merupakan peristirahatan dari desa yang penuh kesusahan, kepayahan dan
kesulitan menuju ke desa tempat tinggal yang sebenar-benarnya.
Dan
apabila ia dari golongan orang-orang musyrik dan durhaka, maka kematian
merupakan jampi-jampi kesedihan dan penyiksaan serta awal dari penderitaan dan
penyiksaan yang sebenar-benarnya yang tidak akan ada akhirnya.
Kita
sering menyaksikan orang-orang yang telah berangkat menuju desa akhirat dan
sering pula melihat sebab-sebab kematian yang bermacam-macam, akan tetapi kita
sendiri lupa dan lalai dari tujuan kita hidup di dunia ini.
Oleh
karena itu, marilah kita sama-sama bertaqwalah kepada Allah, dan kembali kepada
jalannya, sepanjang kita masih berada dalam masa-masa yang memungkinkan. Allah
adalah Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya. Dia suka taubat hamba-hamba
pilihan-Nya dan menerimanya.
Hidup Untuk Ibadah
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Para hadirin
yang berbahagia,
Tak
terasa lama sudah kita jalani hidup sebagai manusia di muka bumi ini. Hari demi
hari, minggu demi minggu hingga tahun demi tahun dan tanpa kita sadari tinggal
berapa lagi dari umur kita yang telah ditentukan yang masih tersisa. tetapi
adakah hidup yang telah kita jalani sepanjang ini telah berarti?, dan apakah
hidup kita selama ini adalah demikianlah hidup yang semestinya?.
Terlebih
dahulu hendak lah kita pahami apa hakekat hidup bagi kita manusia yang tak lain
adalah sebagaimana difirmankan Allah SWT
:
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
Yang artinya : “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia
melainkan untuk mengabdi ( beribadah ) kepadaku”. ( Q. S. Adz-zariyat : 56 ).
Mengahambakan
diri hanya kepada Allah dengan selalu berbuat menurut kehendakNya semata, tidak
lain. Kita bukanlah budak diri kita sendiri, kita bukan budak orang lain,
penguasa, pemerintah ideologi, opini, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya,
lingkungan, tidak !!. melainkan kita adalah budak bagi Allah SWT, budak nya
yang selalu hanya mengharapkanNYA dengan cintaNYA, kasih sayangNYA serta
ridhoNYA.
Betapa
banyak dan betapa sering kehancuran terjadi dimuka bumi ini. Kejahatan,
kedzaliman, kemunafikan, kerugian, kehilanga, kesedihan, yang berakhir dengan
tetesan darah dan derai air mata. Sadarkah kita akan apa yang telah diamanahkan
kepada kita bahwa kitalah yang bertanggung jawab mewarnai bumi tuhan ini
sehingga bila terjadi segala bentuk kerusakan maka itu semua adalah akibat dari
perbuatan kita sendiri.
ظهر الفساد فى البر والبحر بما كسبت أيدى الناس
Telah timbul kerusakan di darat dan dilaut dikarenakan ulah perbuatan
tangan-tangan manusia. ( QS. Arrum : 41 ).
Para
hadirin yang semoga selalu mendapat petunjuknya.
Hendaklah
kita senantiasa terus - menerus berdzikir mengingat Allah dalam kehidupan kita
sehari-hari dengan tidak pernah lalai, lengah, atau meninggalkannya karena yang
demikian merupakan upaya untuk mensucikan diri serta menyelamatkannya dari
bisikan-bisikan syeitan yang terkutuk. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa
setan adalah daki yang mengotori hati manusia. Bilamana ia berdzikir mengingat
Allah maka syeitan akan lari meninggalkannya tetapi bila manusia lengah maka
syeitan akan menggerogotinya. Oleh karena itu hendaklah kita manusia senantiasa
berdzikir mengingat Allah sepanjang waktu dalam keadaan bagaimanapun.
Dalam
tingkatannya,menurut imam al ghozali ada empat peringkat dzikir yaitu :
- Dzikir hanya dengan lisan tanpa diikuti hati.
- Dzikir dengan lisan dan diikuti dengan hati yang dipaksa-paksakan.
- Dzikir dengan lisan dan dihadiri hati secara lugas wajar apa adanya.
- Dzikir dengan lisan yang benar-benar merasuk kedalam hati sanubari sehingga orang yang berdzikir akan merasa tengelam didalamnya.
Sedang
menurut hemat kami, dzikir yang sempurna adalah menyatunya antara lidah, akal
pikiran dan hati demi menuju Allah semata. Dzikir mengingat Allah tidaklah
hanya ketika seseorang selesai dari melaksanakan shalat atau ketika ditimpa
kesusahan saja. Akan tetapi hendaklah dzikir selalu selamanya ada pada kita,
dalam kehidupan kita dalam kesehari-harian kita. Bagaimanapun, kapanpun dan
dimanapun kita adanya. Dzikir bukanlah sekedar ucapan ucapan dalam wujud
kegiatan ritual, tapi dzikir juga adalah membuka diri dengan menyatakan
keagungan tuhan dari mengamati segala macam tanda-tanda kekuasaannya di alam
semesta ini. Dzikir adalah untuk semua anak keturunan adam tanpa pengecualian.
Dzikir bukan hanya milik para kyai, santri, tapi juga hak bagi tiap orang
berdasi, para petani, karyawan, usahawan, atasan, bawahan semuanya. Ingatlah
bahwa tuhan maha segala-galanya, ia berada dimana-mana ia selalu menyertai
kita, jadi mengapa kita begitu ingat akan tuhan ketika kita berada didalam
masjid tapi ketika keluar darinya keluar pula ingatan kita akan tuhan.
Sebagaimana betapa nyata nilai-nilai keislamna kita ketika kita mengenakan
sarung, jubah, peci, sorban dengan tasbih ditangan, tapi dikala kita berpakaian
untuk bepergian bekerja atau berolah raga atau bersantai ria maka hilang sudah
nilai-nilai keislaman itu dengan hilangnya ingatan kita akan adanya tuhan Allah
yang mengawasi kita.sehingga kita lebih ingat dan fasih mengucapkan kata-kata
kasar yang cenderung kotor dan menyakitkan daripada lafadz-lafadz
tasbih,tahmid, takbir serta tahlil sebagai wujud dari ingat akan tuhan. Padahal
kita mengakui kebesaran tuhan, tuhan berada dimana-mana, dimasjid, dikamar,
diruang kuliah, dilapangan, dikantor, disawah dipasar, dijalan-jalan,
ditempat-tempat hiburan dan lainnya. dimana saja kapan saja ada tuhan bersama
kita, maka berusahalah kita untuk selalu ingat
akannya selamanya. :
Para
hadirin yang saya hormati.
Betapa
berdzikir mengingat Allah merupakan salah satu ibadah memililki banyak keutamaan diantaranya
sebagaimana sabda rasulullah SAW :
ما عمل ابن آدم عملا أنجى له من عذاب الله من ذكر الله
Tidak ada amalan dilakukan oleh anak adam yang lebih dapat menyelamatkan
dari azab Allah selain dzikir mengingat Allah.
( Al-hadits ).
Demikianlah,
sekiranya kita dapat mengingat Allah dalan setiap kehidupan kita maka bukanlah
suatu yang mustahil bagi kita untuk menyatakan apa yang telah difirmankan Allah
SWT, bahwasanya hakekat terciptanya dan hidupnya kita dimuka bumi ini adalah
hanyalah untuk mengabdi beribadah kepadaNYA tak lain. Dan akan tercapailah
seluruh apa yang kita inginkan dari kehidupan kita ini.
Allahumma
amin.
Hidup Sekali Hiduplah
Yang Berarti
بسم
الله الرحمن الرحيم
Yang saya hormati para dewan juri
yang bijaksana.
Yang saya hormati Ustadz dan
Ustadzah TPA Al-Amin Brahu
Serta rekan-rekan peserta lomba
pidachild yang berbahagia.
Dan para hadirin wal hadirot rokhimakumulloh.
Assalamualikum Wr.Wb
Tanam pinang rapat-rapat
Agar puyuh tak dapat terbang
Jawablah salam dengan semangat
Jikalau anda umat muhammad
Assalamualikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabil alamin wabihi
nastain wa ala umuridunnya waddin
Washalatu wassalamu ala ashrafil
anbiya’ iwalmursalin
wa ala alihi wa ashabihi ajma’in
amma ba’du.,
Pertama
tama marilah kita senantiasa mencurahkan puja-puji serta rasa syukur kita
kehadirat Alloh swt, yang telah mencurahkan segala nikmatnya kepada kita semua.
Terutama nikmat iman dan Islam. Dan mudah-mudahan kita semua menjadi dan
termasuk dari golongan orang-orang yang pandai dalam bersyukur kepada Alloh swt.
Sholawat
beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Rosulullah Muhammad
saw, yang menjadi sebaik-baik suri tauladan bagi umatnya. Dan mudah-mudahan
kita semua termasuk umat yang akan mendapat syafa’at beliau di hari akhir
nanti. Amiin…
pada pagi hari ini
izinkanlah SAYA menyampaikan pidato singkat saya yang berjudul
Hidup
yang bermamfaat.
Kita semua mengerti bahwa kehidupan di dunia ini adalah desa tempat
berlalu dan akhirat adalah desa tempat tinggal yang abadi.
Oleh karena itu marilah kita selalu beramal yang shaleh agar kita bisa
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
اغتنم خمسا قبل خمس: شبابك قبل هرمك، وصحتك قبل سقمك، وغناك
قبل فقرك، وفراغك قبل شغلك، وحياتك قبل موتك.
Artinya:
Gunakanlah lima
kesempatan sebelum datang lima perkara, yaitu: masa mudamu sebelum masa tuamu;
masa sehatmu sebelum sakitmu dan masa kecukupanmu sebelum fakirmu, masa
kosongmu sebelum sibukmu dan masa hidupmu sebelum matimu.
Teman-teman
dan hadirin yang berbahagia
Setiap
masa di dunia ini pasti habis dan berakhir. Dan setiap yang hidup di dunia ini
pasti akan hancur dan segala sesuatu selain Allah akan musnah pula, demikian
juga semua kenikmatan di dunia ini akan mampus dan hangus.
Apakah
semua orang dari kita ini tidak berfikir tentang keadaannya? Dan mengingat akan
tempat kembalinya dan perpindahannya? Dengan begitu barangkali kita akan segera
kembali kepada Allah. Lalu kita akan berusaha untuk memperbaharui semangat kita
bertaubat kepada Allah, yang dengan taubat itu Allah akan menghapus dosa yang
telah kita lakukan.
Teman-teman
dan hadirin yang berbahagia
Banyak
sekali orang yang sudah lupa akan kematiannya! Berjalan melagak dengan pakaian
kesehatannya! Bersuka ria dengan kenikmatan afiatnya! Merasa bangga dengan
ketegaran dan kemudahannya, tiada terlintas sedikitpun adanya kelemahan dan
tiada terbayang sedikitpun kematian akan menimpa dirinya.
Banyak
dan banyak sekali orang yang telah tergelincir kakinya tanpa didahului rasa
sakit dan penyakit. Kematian datang kepadanya dengan secara mendadak, seperti
mendadaknya hewan buas menerkam mangsanya. Kematian merenggutnya tanpa
penundaan atau pengunduran. Itulah yang telah difirmankan oleh Allah dalam
Qur’an surat Qaaf ayat 19
وجاءت سكرة الموت بالحق ذلك ما كنت منه تحيد.
Artinya:
Dan datanglah
sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari
daripadanya.
Apabila
ia dari golongan orang-orang yang beriman dan taat, maka kematian adalah
merupakan peristirahatan dari desa yang penuh kesusahan, kepayahan dan
kesulitan menuju ke desa tempat tinggal yang sebenar-benarnya.
Dan
apabila ia dari golongan orang-orang musyrik dan durhaka, maka kematian
merupakan jampi-jampi kesedihan dan penyiksaan serta awal dari penderitaan dan
penyiksaan yang sebenar-benarnya yang tidak akan ada akhirnya.
Kita
sering menyaksikan orang-orang yang telah berangkat menuju desa akhirat dan
sering pula melihat sebab-sebab kematian yang bermacam-macam, akan tetapi kita
sendiri lupa dan lalai dari tujuan kita hidup di dunia ini.
بسم الله الرحمن الرحيم
Ibu-ibu yang
kami cintai,
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama
marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan
kepada kita sekalian, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa
berkumpul di tempat yang indah ini.
Kedua kalinya salawat dan salam slalu kita
limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari jalan
yang berliku-liku menuju jalan yang lurus.
Para hadirin yang berbahagia.
Anak adalah buah hati bagi kedua
orang tuanya yang sangat disayangi dan dicintainya. Sewaktu bahtera rumah
tangga pertama kali diarungi, maka pikiran pertama yang terlintas dalam benak
suami istri adalah berapa jumlah anaknya kelak akan mereka miliki serta kearah
mana anak tersebut akan dibawa.
Sebagian
orang tua akibat pandangan yang keliru menginginkan agar kelak anak-anaknya
dapat menjadi bintang film (Artis), bintang iklan, fotomodel dan lain-lain.
Mereka beranggapan dengan itu semua kelak anak-anak mereka dapat hidup makmur
seperti kaum selebritis yang terkenal itu. Padahal dibalik itu semua mereka
kering akan informasi tentang perihal kehidupan kaum selebritis yang mereka
puja-puja. Hal ini terjadi akibat orang tua yang sering mengkonsumsi berbagai
macam acara-acara hiburan diberbagai media cetak dan elektronik, karena itu
opininya terbangun atas apa yang mereka lihat selama ini.
Banyak
orang tua yang mementingkan perkembangan anak dari segi intelektual, fisik dan
ekonomi semata dan mengabaikan perkembangan iman. Orang tua terkadang berani
melakukan hal apapun yang penting kebutuhan pendidikan anak-anaknya dapat
terpenuhi, sementara untuk memasukkan anak-anak mereka pada TK-TP Al-Qur’an
terasa begitu enggan. Padahal aspek iman merupakan kebutuhan pokok yang
bersifat mendasar bagi anak.
Di bawah ini akan kami berikan
beberapa langkah yang cukup baik dan membantu mewujudkan anak yang sholeh dan
sholehah :
1. Opini atau persepsi orang
tua atau anak yang shalih tersebut harus benar-benar sesuai dengan kehendak
Islam berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ,
bersabda:
إِذَا
مَاتَ بْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ
أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: “Jika wafat anak cucu
Adam, maka terputuslah amalan-amalannya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang
bermanfaat atau anak yang shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)
Dalam hadits ini sangat jelas
disebutkan ciri anak yang shalih adalah anak yang selalu mendoakan kedua orang
tuanya. Sementara kita telah sama mengetahui bahwa anak yang senang mendoakan
orang tuanya adalah anak sedari kecil telah terbiasa terdidik dalam
melaksanakan kebaikan-kebaikan,melaksanakan perintah-perintah Allah Subhannahu
wa Ta'ala, dan menjauhi larangan-laranganNya.
2. Menciptakan lingkungan yang
kondusif ke arah tercipta-nya anak yang shalih. Lingkungan merupakan tempat di
mana manusia melaksana-kan aktifitas-aktifitasnya. Secara mikro lingkungan
dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan sebuah
institusi kecil dimana anak mengawali masa-masa pertumbuhannya. Keluarga juga
merupakan madrasah bagi sang anak. Pendidikan yang didapatkan merupakan pondasi
baginya dalam pembangunan watak, kepribadian dan karakternya.
Para hadirin yang berbahagia.
Jika anak dalam keluarga senantiasa
terdidik dalam warna keIslaman, maka kepribadiannya akan terbentuk dengan warna
keIslaman tersebut. Namun sebaliknya jika anak tumbuh dalam suasana yang jauh
dari nilai-nilai keIslaman, maka jelas kelak dia akan tumbuh menjadi anak yang
tidak bermoral. Seorang anak yang terlahir dalam keadaan fitrah, kemudian orang
tuanyalah yang mewarnainya,
Untuk itu orang tua harus dapat
memanfaatkan saat-saat awal dimana anak kita mengalami pertumbuhannya dengan
cara menanamkan dalam jiwa anak kita kecintaan terhadap diennya, cinta terhadap
ajaran Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shallallaahu alaihi wa Salam,
sehingga ketika anak tersebut berhadapan dengan lingkungan lain anak tersebut
memiliki daya resistensi yang dapat menangkal setiap saat pengaruh negatif yang
akan merusak dirinya.
b.
Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan di mana
anak-anak berkumpul bersama teman-temannya yang sebaya dengannya. Belajar,
bermain dan bercanda adalah kegiatan rutin mereka di sekolah. Sekolah juga
merupakan sarana yang cukup efektif dalam membentuk watak dan karakter anak. Di
sekolah anak-anak akan saling mempengaruhi sesuai dengan watak dan karakter
yang diperolehnya dalam keluarga mereka masing-masing. Anak yang terdidik
secara baik di rumah tentu akan memberi pengaruh yang positif terhadap
teman-temanya. Sebaliknya anak yang di rumahnya kurang mendapat pendidikan yang
baik tentu akan memberi pengaruh yang negatif menurut karakter dan watak sang
anak.
c. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah komunitas
yang terbesar dibandingkan dengan lingkungan yang kita sebutkan sebelumnya.
Karena itu pengaruh yang ditimbulkannya dalam merubah watak dan karakter anak
jauh lebih besar. Masyarakat yang mayoritas anggotanya hidup dalam kemaksiatan
akan sangat mempengaruhi perubahan watak anak kearah yang negatif. Dalam
masyarakat seperti ini akan tumbuh berbagai masalah yang merusak ketenangan,
kedamaian, dan ketentraman. Anak yang telah di didik secara baik oleh orang
tuanya untuk selalu taat dan patuh pada perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala dan
RasulNya, dapat saja tercemari oleh limbah kemaksiatan yang merajalela
disekitarnya. Oleh karena itu untuk dapat mempertahankan kwalitas yang telah
terdidik secara baik dalam institusi keluarga dan sekolah, maka kita perlu
bersama-sama menciptakan lingkungan masyarakat yang baik, yang kondusif bagi
anak.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
Artinya: “Kamu adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang munkar dan beriman kepada Allah...” (Ali Imran: 110).
0 komentar:
Posting Komentar